Langsung ke konten utama

Tantangan Wirausaha di Abad ke-21

Ilustrasi kewirausahaan, sumber foto (@husnawira77) by pinterest.com

Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha yang memiliki arti seseorang yang mempunyai ide untuk menyusun, mengembangkan, dan menentukan produk atau jasa baru yang akan dibuat. Sedangkan kewirausahaan merupakan proses seseorang mengelola bisnis tersebut. Sehingga kewirausahaan merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam menciptakan lapangan kerja baru dengan mengembangkan kreativitas dengan inovatif. Menurut Robbing dan Coulter, kewirausahaan merupakan proses seseorang individu atau kelompok individu dengan menggunakan cara teroganisir dan peluang yang menciptakan nilai untuk tumbuh, memenuhi kebutuhan, dan keinginan dengan inovasi dan keunikan, dan tidak peduli dengan sumber daya yang digunakan. Kewirausahaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang berupa uang dengan membuat sebuah produk atau jasa yang baru dan menarik.

Pada abad ke-21 ini kewirausahaan telah berkembang pesat selaras dengan perkembangan teknologi yang ada. Hal tersebut memudahkan seorang wirausaha di dalam mengembangkan kewirausahaan miliknya, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa di dalam menjalankannya seorang wirausaha tidak memiliki tantangan.

Apa Saja Tantangan Wirausaha di Abad 21?

1. Perlunya memproduksi produk yang sesuai dengan perkembangan pasar

Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena dengan menciptakan produk yang sesuai dengan perkembangan pasar dan sesuai dengan minat dan permintaan konsumen maka produk kita nantinya akan lebih mudah masuk dan diterima dalam pasar. Dan hal itulah yang menjadikan usaha kita dapat terus berkembang dan menghasilkan keuntungan untuk kita. 

2. Banyak pesaing yang menjual produk serupa

Sekarang banyak sekali wirausahawan yang menjual produk serupa mengikuti yang sedang tren dan banyak dicari oleh konsumen di pasaran. Hal ini dapat menyebabkan kita sebagai wirausaha mau tidak mau harus kreatif dan menciptakan inovasi baru mengikuti yang sedang ramai di pasar dan mengikuti perkembangan yang ada, tanpa menghilangkan ciri khas dari produk kita sendiri.

3. Kepercayaan konsumen

Kepercayaan konsumen perlu diperhatikan dalam merintis suatu usaha, hal tersebut karena ketika kita mampu mendapatkan kepercayaan konsumen usaha kita dapat berkembang dengan review (ulasan) baik dari konsumen dan mereka akan kembali membeli produk kita. Hal yang perlu dilakukan adalah untuk selalu menjaga kualitas produk yang kita produksi selalu baik dan bagus, karena sekarang banyak kualitas produk yang tidak sesuai dengan klaim dari usaha yang menjual.

4. Strategi marketing/pemasaran yang kurang maksimal

Hal ini seringkali menjadi alasan utama dari gagal berjalannya suatu usaha. Pada era globalisasi ini kita sebagai wirausaha perlu memanfaatkannya dengan baik dengan mempromosikan produk kita melalui sosial media dengan membuat platform khusus di media sosial untuk menjual produk kita. Agar nantinya konsumen lebih mudah dalam berkomunikasi dengan kita sebagai penjual mengenai spesifikasi produk dan harga. 

Demikian pembahasan mengenai tantangan menjadi wirausaha di abad 21. Tantangan tersebut perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan yang akan memulai bisnisnya agar bisnis yang akan dimulai dapat berkembang dengan baik dan mendapatkan keuntungan yang besar. 



Tertanda, 

Monica Anggita Djati (22413241030)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Goes to Bali with Dilogi Friends

  Halovv °o°       Salam kenal, aku Monic mahasiswi semester 3 yang berasal dari departemen Pendidikan Sosiologi, salah satu departemen yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta.       Aku bersama teman-temanku belum lama ini telah menyelesaikan kegiatan KKL yang diadakan dari departemen Pendidikan Sosiologi khusus untuk angkatan 2022, yaaa angkatanku sendiri wkwk. For your information KKL itu singkatan dari Kuliah Kerja Lapangan. Ngapain aja si kegiatannya pas KKL? Nah, kegiatannya itu biasanya berupa pengamatan atau observasi, penelitian, kunjungan industri, dan lain-lain yang berhubungan dan sesuai dengan departemen kita. Kalau di departemenku sendiri, kegiatan KKL tahun ini adalah pengamatan atau observasi.       And guest where we go? WE GO TO BALI..... >.< Tujuan dan tempat kami melangsungkan kegiatan KKL adalah Bali. Pemilihan Bali sebagai tempat melangsungkan KKL ini juga tidak semerta-merta pilihan mutlak dari dosen. Kami mahasiswa Pendidikan Sosiologi angkatan 2022 juga

BULLYING

ULANGAN TENGAH SEMESTER   Nama               : Monica Anggita Djati NIM/Kelas      : 22413241030/MBKM Mata Kuliah    : Masyarakat Resiko Prodi                : S1-Pendidikan Sosiologi      Menurut Bisyafar, Maulana, & Purnama (2023) masyarakat risiko merupakan sebuah keadaan dimana terjadi perubahan yang baru dalam kehidupan yang disebabkan suatu hal yang mana bisa bersifat mengancam dan bersifat kemungkinan. Konsekuensi dalam perubahan ini adalah ketidaktentuan akan ancaman yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Teori masyarakat risiko Beck (dalam Firdaus, Sonia & Aulia, 2023), menyebutkan ada beberapa risiko yang dibedakan menjadi tiga risiko diantaranya adalah risiko ekologis, risiko sosial, dan risiko mental. Menurut Beck, kejadian dari masyarakat risiko merupakan implementasi logika modernitas atau cara berpikir yang didasarkan pada ilmu-ilmu modern.          Maka dari itu penulis memilih fenomena  yang terjadi akhir-akhir ini dalam masyarakat yaitu tindak pembully-an